Helai kain cantik

21.48
Pulau Jawa bagian timur

     Pagi itu, tepatnya 27 desember 2013. Entah apa yang ada dibenak ku, entah hidayah apa yang telah diturunkan dari sang pencipta untuk ku tapi pagi itu aku merasa memantapkan diri ku untuk memakai satu helai kain cantik untuk menutup rambut ombak ku ini.Masih teringat jelas dibenak ku pagi itu, aku langsung mengirim sebuah pesan singkat kepada mamah ku untuk meminta izin memakai helaian kain cantik itu, mamah ku pun merespon dengan kaget karena sebelumnya tak pernah ada rencana dari lisan ku yang ku ucapkan untuk memakai helaian kain itu. Mamah ku mengizinkan ku dengan senang hati, saat itu kebetulan mamah ku belum mendapatkan hidayah dariNya untuk menutupi rambut indahnya. Keluargaku memang bukan fanatik dengan agama yang begitu kuat, tetapi aku hidup dikeluarga yang mengetahui apa yang dianjurkan dan dilarang dalam agama dengan baik. Keluarga ku tak pernah memaksa ku untuk memakai helaian kain itu tetapi aku tahu itu suatu kewajiban para muslimah. Hati ku mulai tersadar ketika beberapa hari sebelum aku terbangun pada pagi itu, aku membaca sebuah arti dari ayat Al-Qur'an bahwa pada intinya menyuruh anggota keluarga perempuan yang berada disekitarmu menutupi auratnya dan aku tersadar jika suatu saat nanti ayahku dipanggil sang maha pencipta dan aku belum menutup sebagian aurat ku, maka aku akan menambah beban dari ayahku. Rasanya miris aku membayangkan hal itu, tak ingin aku merepotkan beliau terlalu banyak lagi, apa lagi sampai di akhir hayatnya.
     Hari itu rasanya hati ku benar-benar ingin menangis haru, dimulai dari hari itu aku benar-benar memantapkan diri ku untuk memakai helaian kain cantik itu. Aku memang belum memakai helaian kain itu selebar muslimah-muslimah yang sudah jauh lebih syar'i dari aku. Aku masih dalam proses belajar, mungkin beberapa orang mengatakan berhijab itu bukan proses tapi suatu kewajiban. Tapi bagiku, aku butuh sebuah niat yang kuat dengan iringan akhlak yang pantas untuk menuju sana. Mungkin hijabku baru hanya sebatas menutupi rambutku ini, mungkin hijab ku masih memperhatikan modis, mungkin aku masih suka mengenakan celana dan masih banyak kekurangan dariku. InsyaAllah aku selalu berusaha mengenakan hijab ini dengan padu padan busana yang pantas dilihat sebagai seorang muslimah layaknya. Sebuah proses menuju pribadi yang lebih baik bagiku, dalam hati ku tak pernah terbesit untuk membuka helaian cantik ini dari kepalaku apapun itu alasannya dan tawarannya, sudah harga mati semenjak aku menetapkan niat berasama helaian kain cantik itu akan selalu mengenakannya, walau hanya untuk membeli garam diwarung depan rumah, walau untuk sekedar menerima tukang pesan antar air galon ataupun memberikan laundry kepada bibi kos.
     Menurutku ketika aku sudah memutuskan untuk memakai helaian kain cantik itu maka aku harus sudah siap dengan segalanya yang aku hadapi dengan segala pendapat orang lain. Semenjak aku mengenakan hijab semua orang merespon baik dengan ku, dan terlebih aku merasa senang ketika aku mengenakan hijab satu persatu dari sahabat dekat ku ikut mengenakannya, terlebih setahun kemudian mamahku mengenakan hijab, entah mengapa sampai saat ini aku selalu senang ketika melihat muslimah yang mulai berhijab lagi terlebih orang-orang terkasih disekitarku. Satu sifat yang aku tidak terlalu suka ketika aku melihat perempuan muslimah yang sudah dapat dikatakan dewasa berhijab hanya untuk sekedar buka dan tutup, untuk hanya sekedar ikut-ikutan, untuk hanya sekedar tuntutan lingkungan, rasanya aku gemes sendiri ngeliatnya, karena bagiku  mereka sudah bukan anak SD,SMP, SMA Islam yang disekolah harus pake hijab tapi diluar bukan urusan sekolah lagi, mereka kan sudah dewasa harusnya mereka tahu apa yang mereka kenakan dengan baik akan mencerminkan sikap dan komitmen mereka terhadap agamanya, tapi itu pilihan mereka si aku sebagai teman sekitarnya hanya mempunyai kewajiban mengingatkan semampuku saja dan berdoa semoga muslimah tersebut lekas mendapat hidayah. Aamiin. 
     Tak terasa sudah dua tahun sampai detik ini aku menulis untaian pengalamanku berasama helaian kain cantik itu. Sampai saat ini aku merasa sangat senang memakai helaian cantik itu. Rasa syukur yang tiada henti Allah memberikan aku hidayah yang luar biasa , Rasa syukur yang tiada henti Allah selalu menempatkan aku dilingkungan orang-orang baik, Rasa syukur yang tiada henti Allah selalu memberikan pelajaran-pelajaran berharga, Rasa syukur yang sangat amat luar biasa untuk segala rahmat dan karunia yang diberikanNya padaku. Aku hanya minta kepada sang pencipta jadikan aku muslimah berpribadi lebih baik lagi setiap harinya, ingatkan aku disetiap peringai dan lisan ku agar tetap mencerminkan muslimah yang baik, jadikan aku agen muslim yang baik yang bisa membawa sekitar ku menjadi muslimah yang baik dan kuatkanlah imanku selalu dari banyak godaan buruk diluar sana. Aamiin :") 

"Ya Rab tuntunlah hamba selalu dalam jalan dan rhido Mu"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear my role model...

Semoga selalu senyum tulus yang ada :)

Rindu Menjadi Rindu