Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Malam terakhir di kota sejuta kenangan :')

Jakarta, Dini Hari. . . . . . Tak terasa tiba juga hari ini. Hari keberangkatan ku menuju kota impian ku " Malang ". Kurang lebih pukul 01.00 dini hari, aku baru selesai mempacking barang-barang ku, ternyata begitu banyak yang ku bawa. Rasanya ingin ku bawa semua barang-barang yang ada disetiap sudut kamarku, entah mengapa setiap barang dikamarku mempunyai kenangan tersendiri untuk ku. Malam ini hingga larut aku juga mengerjarkan sisa-sisa tugas ospek ku, kali ini mamah turut andil membantu ku. Malam ini mamah berulang kali bilang "Besok kayanya bakal ada banjir air mata", aku tau dan aku sadar sedikit raut sedih di muka sosok wanita yang sangat kucintai itu. Bagiku setiap detik malam ini sangatlah berharga untuk bersamanya. Ini malam terakhir ku di kota sejuta kenangan ini, kota kelahiran ku, kota yang mempunyai berjuta cerita dari aku 0 tahun hingga 17 tahun, dan kota yang mengajarkan aku arti hidup serta kedewasaan. Berat memang meninggalkan kota tercinta i

H-2, Bersamamu :')

Jakarta, 22 Agustus 2013 16.00 - 21.00 Terkhusus untuk kamu lagi yang selalu ada dalam setiap bait doa ku. . . . . Ku hempaskan tubuhku kedalam kasur mungil ku,sejenak aku menarik nafas panjang. Hari ini aku berjumpa lagi dengan mu, kamu yang selalu mengisi setiap sel diotak ku. Aku berjumpa dengan mu untuk pamit menggapai mimpi ku. Hari ini wajah mu tak seceria biasanya kektika ita berjalan bersama, padahal aku sangat rindu itu. Mungkin karena status ku yang sudah berbeda kali ya?  Seperti biasa ketika aku menaiki kuda besi mu, kamu langsung membuka kaca helm mu dan bertanya " mau kemana kita?" seperti biasa pula aku mengatakan "Terserah" dan ketika aku bilang itu kamu pasti menjawab "aku gak mau jalan atau aku anterin pulang kalo kamu gak nentuin mau kemana" akhirnya aku yang memutuskan kemana. Percakapan itu sudah seperti sesuatu yang otomatis ketika aku dan kamu berjumpa, semoga next time aku masih mendengarnya. Kali ini aku memilih meno

Semoga selalu senyum tulus yang ada :)

Gambar
Kali ini tulisan ku tertunjuk untuk kamu. Ya kamu yang selalu mendengarkan berapa banyak keluh kesah ku, kamu yang hafal sifat-sifat ku, dan kamu yang berada ketika aku rapuh dan hampir terjatuh. Tulisan berisi serangkaian kata untuk sebuah rasa rindu nantinya yang mungkin sering merasuk dalam pikirkan ku. Puti Melinda Mayang Shara, sahabat tersayaang. . . . Aku mengenalnya sejak kelas 1 SMP hingga kini, dan aku berharap hingga nanti. Awalnya aku mengenalmu sebagai sosok gadis pendiam, tetapi kenyataanya sangatlah tidak. Berawal dari sebuah extrakulikuler aku mengenalnya dekat, saat itu dia ketua extrakulikuler tersebut dan aku salah satu pengurus keuangan. Berawal dari situ kedekatan kami berawal. Tak cukup hingga bangku menengah pertama, dan ternyata kami ditakdirkan bertemu lagi di SMA. Senang rasanya aku berjumpa dengannya lagi. Dan dimulai dari bangku menengah atas lah kami merasakan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan untuk seorang sahabat. Di jenjang ini kami benar-bena

Mungkin memang ini jalannya :""

Jakarta, 17 Agustus 2013 Tulisan ini ku tuliskan khusus untuk kamu, penggemar "the red devils", pencinta games, mahasiswa elektronika kritis, dan sosok kaka yang selalu dewasa. Serta tak lupa satu nama yang selalu ada dalam hari-hari dan doa ku. Malam itu, tepatnya setelah pertemuan singkat itu ku hempaskan tubuh ke dalam peraduan ku. Ingin rasanya aku berteriak sekencang mungkin malam itu tapi tak mungkin ku lakukan dan aku hanya mampu mengeluarkannya lewat butiran itu lagi. Tak terhitung sudah beberapa banyak butiran itu keluar dan membasahi pipiku beberapa bulan terakhir ini. ~ Hari ini aku bertemu denganmu lagi, senang rasanya melihat raut muka mu lagi. Tapi pertemuan ini tak seperti biasanya hanya aku dan kamu . Tapi ada dua orang lain dibalik pertemuan ini. Jujur banyak rasa gelisah ketika ingin bertemu mu hari itu. Karena aku tau apa keputusan terburuk hari itu. Nyatanya itu benar terjadi dan benar-benar terjadi. Ingin aku menampar pipiku dan menyadarkan kalo ini

H-20 :'

Aku menghela nafas, seolah begitu banyak beban di hatiku. Nyatanya memang berat untuk aku. Tak terasa sudah hampir H-20 aku akan meninggalakn kota kelahiran ku menuju kota impian ku. Tapi rasanya beban dihatiku makin berat. Makin hari bukan kekuatan yang aku dapatkan tapi rasanya begitu banyak ketakutan yang menghampiri aku. Rasanya misi ku untuk menyimpan namamu dalam kotak dan menaruhnya dipaling pojok hatiku belum bisa terealisasi sampai saat ini. Makin hari makin banyak sel-sel otak ku yang menyimpan namamu , makin hari makin kuat rasanya kamu menggengam hatiku dan makin hari juga rasa rindu itu makin menusuk tubuhku. Aku berupaya menjadikan kamu resesif di otak ku, tapi nyatanya kamu selalu dominan. Aku berupaya melepaskan genggaman hati mu, tapi nyatanya aku tak sanggup. Upaya ku mengobati luka rindu mu pun gagal yang ada luka itu makin hari makin menjadi. Aku menghela nafas sekali lagi, aku hanya ingin ketika aku datang ke kota impian ku, kenangan bersamamu tak lagi membuat r