Kali ini tulisan ku tertunjuk untuk kamu. Ya kamu yang selalu mendengarkan berapa banyak keluh kesah ku, kamu yang hafal sifat-sifat ku, dan kamu yang berada ketika aku rapuh dan hampir terjatuh. Tulisan berisi serangkaian kata untuk sebuah rasa rindu nantinya yang mungkin sering merasuk dalam pikirkan ku. Puti Melinda Mayang Shara, sahabat tersayaang. . . . Aku mengenalnya sejak kelas 1 SMP hingga kini, dan aku berharap hingga nanti. Awalnya aku mengenalmu sebagai sosok gadis pendiam, tetapi kenyataanya sangatlah tidak. Berawal dari sebuah extrakulikuler aku mengenalnya dekat, saat itu dia ketua extrakulikuler tersebut dan aku salah satu pengurus keuangan. Berawal dari situ kedekatan kami berawal. Tak cukup hingga bangku menengah pertama, dan ternyata kami ditakdirkan bertemu lagi di SMA. Senang rasanya aku berjumpa dengannya lagi. Dan dimulai dari bangku menengah atas lah kami merasakan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan untuk seorang sahabat. Di jenjang ini kami benar-bena...
Februari, 2020 Ibu K ota 30 o "Jangan meyerah, karena setiap doa akan dijabah" ikhlas, ikhlas, ikhlas -ibu- Maaf, maaf dan maaf... untuk ego yang hingga kini belum bisa teredam, idealisme yang masih kental dan banyak hal yang belum dapat membuat senyuman. Terimakasih, terimakasih dan terimakasih... telah menjadi sosok kuat yang selalu ada hingga kini, sosok yang selalu demokratis atas segala pilihan hidup yang telah kami pilih, sosok yang selalu hangat dan sabar.. Semoga kelak hati kaka bisa menjadi selapang dan sebaik ibu♥
Februari '19 Malang, 00:07 rizka rizka..... Seolah sihati menggeleng dan terheran kemudian berbicara kamu terlalu " lemah!! " berulang kali terjatuh-jatuh dan jatuh, berulang kali remuk redam, berulang kali hancur sehancur cur curnya dan berulang kali lainya... selalu lagi dan lagi muncul tunas harapan yang kamu bibit sendiri... Hey riz... Gunakan logikamu sedikit jangan terus menerus rasa mu yang bekerja. Lagi dan lagi dinding runtuh hanya dengan secuil kalimat permohonan .. :")?
Komentar
Posting Komentar