Februari, 2020 Ibu K ota 30 o "Jangan meyerah, karena setiap doa akan dijabah" ikhlas, ikhlas, ikhlas -ibu- Maaf, maaf dan maaf... untuk ego yang hingga kini belum bisa teredam, idealisme yang masih kental dan banyak hal yang belum dapat membuat senyuman. Terimakasih, terimakasih dan terimakasih... telah menjadi sosok kuat yang selalu ada hingga kini, sosok yang selalu demokratis atas segala pilihan hidup yang telah kami pilih, sosok yang selalu hangat dan sabar.. Semoga kelak hati kaka bisa menjadi selapang dan sebaik ibu♥
Bhaskara Tengah , 29 0 20.40 Tak sengaja beberapa hari lalu saya melihat sebuah unggahan foto lewat media sosial yang sangat kekinian saat ini menjadi sebuah story. Lantas otak saya tiba-tiba memutar segala hal yang pernah menjadi sesuatu yang manis tanpa terkecuali. Setelah beberapa saat tertegun menjelajah dalam pikiran, seperti tiba-tiba saya memberi perintah “stop riz, jangan kau lanjutkan”. Saya tahu terlalu banyak guratan yang tersisa setelah hampir empat tahun berlalu, kemudian berjarak menemukan pelabuhan baru masing-masing dan kemudian dapat berbincang kembali. Beberapa kali saya mencoba berlabuh kemudian singgah dengan menjadikan kesalahan-kesalahan saya yang sifatnya sangat kau benci menjadi sebuah intropeksi diri buat saya untuk memperbaiki, nyatanya kapal masih harus tetap berlayar kembali terombang-ambing pada ombak. Aaah sudahlah terlalu rumit untuk diingat tentang apa yang terjadi beberapa tahun lalu. Saya akui kau masih menjadi tempat cerita ...
Kali ini tulisan ku tertunjuk untuk kamu. Ya kamu yang selalu mendengarkan berapa banyak keluh kesah ku, kamu yang hafal sifat-sifat ku, dan kamu yang berada ketika aku rapuh dan hampir terjatuh. Tulisan berisi serangkaian kata untuk sebuah rasa rindu nantinya yang mungkin sering merasuk dalam pikirkan ku. Puti Melinda Mayang Shara, sahabat tersayaang. . . . Aku mengenalnya sejak kelas 1 SMP hingga kini, dan aku berharap hingga nanti. Awalnya aku mengenalmu sebagai sosok gadis pendiam, tetapi kenyataanya sangatlah tidak. Berawal dari sebuah extrakulikuler aku mengenalnya dekat, saat itu dia ketua extrakulikuler tersebut dan aku salah satu pengurus keuangan. Berawal dari situ kedekatan kami berawal. Tak cukup hingga bangku menengah pertama, dan ternyata kami ditakdirkan bertemu lagi di SMA. Senang rasanya aku berjumpa dengannya lagi. Dan dimulai dari bangku menengah atas lah kami merasakan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan untuk seorang sahabat. Di jenjang ini kami benar-bena...
Komentar
Posting Komentar