Semoga selalu senyum tulus yang ada :)

Kali ini tulisan ku tertunjuk untuk kamu. Ya kamu yang selalu mendengarkan berapa banyak keluh kesah ku, kamu yang hafal sifat-sifat ku, dan kamu yang berada ketika aku rapuh dan hampir terjatuh. Tulisan berisi serangkaian kata untuk sebuah rasa rindu nantinya yang mungkin sering merasuk dalam pikirkan ku.

Puti Melinda Mayang Shara, sahabat tersayaang. . . .
Aku mengenalnya sejak kelas 1 SMP hingga kini, dan aku berharap hingga nanti. Awalnya aku mengenalmu sebagai sosok gadis pendiam, tetapi kenyataanya sangatlah tidak. Berawal dari sebuah extrakulikuler aku mengenalnya dekat, saat itu dia ketua extrakulikuler tersebut dan aku salah satu pengurus keuangan. Berawal dari situ kedekatan kami berawal. Tak cukup hingga bangku menengah pertama, dan ternyata kami ditakdirkan bertemu lagi di SMA. Senang rasanya aku berjumpa dengannya lagi. Dan dimulai dari bangku menengah atas lah kami merasakan betapa pentingnya arti sebuah kepercayaan untuk seorang sahabat. Di jenjang ini kami benar-benar diuji untuk rasa saling percaya dan setia.
Begitu banyak kerikil-kerikil yang menghantam kami ketika disini. Mungkin disini kami sedang diuji untuk satu tingkat lebih dewasa. Yang menurut aku dan dia "kami akan ujian kenaikan kelas satu tingkat". Berbagai macam konflik, beda paham, presepsi, tidak satu tujuan mulai terlihat saat itu. Tapi bagi kami ini masalah kami berdua tak usah diumbar dengan teman lain. Ketika saat seperti itu, secara tak sadar, ya mungkin seperti sudah terperogram, kami berdua hanya diam mendinginkan kepala masing-masing. Tapi disaat ini lah kami tahu dan mengontrol diri kami sendiri, apa salah kami satu sama lain. Yang pada akhirnya salah satu diantara kami akan memulai bicara dahulu dan kembali normal seperti biasa.

Itu sedikit tentang aku dan dia, walaupun banyak kerikil yang menghantam sampai saat ini Alhamdulillah kami masih dua orang sahabat semoga hingga nanti.
Kini aku dan dia sudah beranjak menuju bangku kuliah kali ini kami tidak ditakdirkan untuk satu tempat menjemput mimpi kami, melainkan sangat berjauhan. Aku akan menjemput mimpi ku di kota Malang dan dia di kota Bogor. Sempat terbesit kekhawatiran "apakah kami masih akan sedekat saat ini nantinya?" tapi pertanyaan itu kami tepis jauh-jauh dari pikiran kami, karena sahabat bukanlah semata-mata jarak.
Hari ini dia akan menuju ke kota Bogor menjemput mimpinya, kemudian aku beberapa hari lagi. Jujur aku akan begitu rindu tawa khasnya dan aku akan sangat rindu raut mukanya ketika menghiburku. Bogor dan Malang memang bukan jarak yang dekat tapi aku harap hati dan pikiran kami masih tetap satu dan dekat. Aku dan dia yakin didepan sana mungkin banyak kerikil yang lebih tajam untuk kami, aku dan dia selalu berdoa "semoga kami saling menguatkan untuk apapun itu"
Untuk kamu sahabat tersayang ku, beribu maaf ku ucapkan untuk segala sifat buruk ku selama ini, keegoisan yang kadang diluar kontrol ku atau apapun itu yg pernah menggoreskan luka dihatimu. Serta beribu terimakasih juga ku ucapkan untuk semua kesabaran mu dan bahumu ketika luapan itu keluar dari pelupuk mata ku.

Teruntuk kamu sahabat tersayang ku, jaga dirimu baik-baik ya disana karena aku hafal betul sikap cerobohmu. Aku mendoakanmu dari sini, semoga kita baik-baik saja dan setiap langkah kita adalah kemudahan untuk menjemput mimpi kita.
Apapun itu yang terjadi nantinya semoga aku dan kamu masih saling menaruh kepercayaan untuk bercerita dan  semoga selalu senyum tulus yang ada diantara kita.
Aamiin O:")

crazy time *LOL*
 Photo Booth, *last night*

"doa dan sayang ku selalu mengalir untukmu"

Dari yang sering kamu sebut "celau"
Untuk kamu yang sering ku sebut "cimot"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dear my role model...

Rindu Menjadi Rindu